Kopi dan Matcha sebagai Peningkat Performa: Mana yang Lebih Baik?
- kananahealthy
- Sep 28, 2024
- 2 min read
Kopi dan matcha sama-sama populer sebagai minuman yang membantu meningkatkan fokus dan energi. Kedua minuman ini mengandung kafein, yang dikenal sebagai stimulan alami, tetapi cara mereka mempengaruhi tubuh dan pikiran sangat berbeda. Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana kopi dan matcha dapat membantu meningkatkan performa, baik secara mental maupun fisik, berdasarkan penelitian yang ada.
1. Kafein sebagai Peningkat Performa
Baik kopi maupun matcha mengandung kafein, yang merupakan senyawa aktif utama yang memberikan dorongan energi. Kafein bekerja dengan menghambat adenosin, senyawa di otak yang membuat kita merasa lelah, sehingga meningkatkan kewaspadaan dan fokus2 (2)(1)
Dalam satu cangkir kopi, rata-rata terkandung sekitar 95 mg kafein, yang memberikan dorongan energi cepat. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein sebanyak 3-6 mg per kilogram berat badan dapat meningkatkan performa fisik, termasuk kekuatan dan daya tahan (3). Ini membuat kopi pilihan yang baik untuk aktivitas yang membutuhkan energi langsung, seperti berolahraga atau tugas yang menuntut mental tinggi.
2. Matcha: Energi yang Stabil dengan L-Theanine
Matcha berbeda dari kopi karena tidak hanya mengandalkan kafein. Matcha mengandung L-theanine, asam amino yang bekerja sinergis dengan kafein untuk memberikan efek energi yang lebih tenang dan terkendali. L-theanine membantu meningkatkan fokus mental sambil mengurangi efek samping kafein seperti kegelisahan atau "jitters" (1)(2)
Sebuah studi menunjukkan bahwa kombinasi kafein dan L-theanine dalam matcha dapat meningkatkan produktivitas dan perhatian lebih baik daripada kafein saja (1). Karena kandungan kafeinnya lebih rendah dibandingkan kopi, matcha menyediakan energi yang lebih stabil, menjadikannya pilihan ideal untuk aktivitas yang memerlukan konsentrasi jangka panjang.
3. Manfaat Kognitif dan Fisik
Kopi dan matcha sama-sama kaya akan antioksidan. Kopi kaya akan asam klorogenat, yang telah terbukti memiliki sifat anti-inflamasi dan membantu menjaga kesehatan otak (2). Sementara itu, matcha kaya akan katekin, khususnya EGCG (Epigallocatechin gallate), yang memiliki sifat neuroprotektif dan dapat membantu melawan stres oksidatif, yang berperan dalam melindungi otak dari kerusakan (2).
Dalam konteks performa fisik, kafein dalam kopi dan matcha sama-sama efektif untuk meningkatkan ketahanan selama aktivitas fisik. Namun, matcha lebih baik dalam memberikan energi yang stabil, sehingga lebih cocok untuk aktivitas yang membutuhkan stamina berkelanjutan. Kopi, dengan lonjakan energi cepatnya, lebih efektif untuk aktivitas intens yang membutuhkan dorongan energi segera (3).
4. Kopi atau Matcha: Mana yang Tepat?
Jika kamu membutuhkan dorongan energi yang cepat dan kuat, kopi mungkin pilihan yang tepat berkat kandungan kafeinnya yang tinggi. Namun, jika kamu mencari sumber energi yang lebih seimbang dan stabil tanpa rasa tegang, matcha bisa menjadi alternatif yang lebih baik. Matcha tidak hanya memberikan energi, tetapi juga menenangkan pikiran berkat kandungan L-theanine-nya (1)(4).
Baik kopi maupun matcha memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, terutama dalam meningkatkan performa mental dan fisik. Namun, pemilihan antara keduanya sangat bergantung pada kebutuhan spesifik individu dan toleransi terhadap kafein. Konsumsi keduanya secara moderat dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang meningkatkan kinerja sehari-hari (4)(2).
Referensi
1. Hannah Harper. *Coffee vs. Matcha: Which One Is Better for You?*. Health.com. Diakses pada 28 September 2024.
2. Mountain Province Coffee. *Caffeine in Coffee vs Matcha: A Comparison*. Diakses pada 28 September 2024.
3. Science for Sport. *Caffeine and Sports Performance: Pros, Cons, and Considerations*. Diakses pada 28 September 2024.
4. Cathe Friedrich. *Coffee Alternatives and Beverages for Peak Cognitive Performance*. Diakses pada 28 September 2024.
Comentários